Perjuangan Sanggar Tari Tebet Timur Jaga Eksistensi Tari Tradisional
Pesatnya perkembangan zaman yang dibarengi masuknya budaya luar membuat generasi muda semakin enggan mempelajari kesenian tari tradisional.
Saya tidak ingin tari tradisional hilang
Berawal dari rasa keprihatinan itu, Etty Soemardjono (53) tergerak untuk mengajak anak-anak berlatih tari dengan mendirikan Sanggar Tari Tebet TImur di Jalan Tebet Timur Dalam VII B, RT 04/06, Tebet Timur, Tebet, Jakarta Selatan.
“Saya tidak ingin tari tradisional hilang. Makanya saya dirikan sanggar tari di tempat saya tinggal,” ujar Etty kepada Beritajakarta.id, Kamis (21/5).
Mengenal Sanggar Bojong Rangkong Putra Betawi di Pondok KopiEtty menuturkan, Sanggar Tari Tebet Timur didirikan sejak 1998 silam dengan berbekal ilmu tari yang telah dipelajarinya saat masih duduk di bangku SD. Jenis tarian yang diajarkan di sanggar ini lebih difokuskan pada tari tradisonal Betawi.
"Anak didik saya yang sudah bergabung di sanggar ini berjumlah 50 orang. Mereka berusia mulai dari tiga tahun hingga remaja,” tuturnya.
Menurut Etty, dalam sanggarnya ini, para anak didiknya dilatih menguasai beragam tari Betawi seperti Tari Topeng, Tari Sirih Kuning, Tari Yapong dan Tari Renggong Manis. Pelatihan tari di sanggarnya sendiri digelar rutin setiap Minggu dari pukul 07.00 hingga 11.00.
"Agar anak-anak semangat belajar menari, mereka sering saya ikut sertakan setiap ada lomba. Itu saya lakukan agar anak-anak lebih percaya diri. Yang terpenting supaya mereka mencintai budaya sendiri,” tandasnya.